Namlea – Hujan yang mengguyur dataran Waeapo, Kabupaten Buru sebulan terakhir ini, berpengaruh terhadap pelayanan di Puskesmas Mako, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru.
Pasalnya sejumlah fasilitas yang dimilki Puskemas perawatan itu rusak, akibat atap bangunan Puskesmas yang bocor. Hal itu semakin di perparah dengan kondisi sebagian fasiltas Puskesmas sudah tua dan tidak layak pakai.
Kondisi ini menimbulkan keresahan dan dikeluhkan masyarakat dataran Waeapo yang selama ini berobat di Puskesmas tersebut.
Warga menuding Kepala Puskesmas (Kapus) Mako, Efendi Kaunar dan Kepala dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Buru, Ny Lilianis Rahim selama ini terkesan menutup mata terhadap kondisi Puskesmas yang sudah berlangsung cukup lama.
“Yang kami tau kondisi sebagian bangunan Puskesmas diketahui sudah lapuk dan memprihatinkan, terbukti sejumlah ruangan mengalami kebocoran dan tergenang air saat turun hujan lebat, ditambah sejumah fasilitas yang ada sangat memprihatinkan,” ujar warga dataran Waeapo kepada media ini, Selasa (23/5/2023).
Warga yang minta namanya tidak di publikasi tersebut menguraikan, fasilitas Puskesmas yang mengalami kerusakan diantaranya, alat penerangan tenaga surya, rusaknya plafon di sejumah ruangan termasuk ruang rawat inap, loket, ruang UGD, dapur dan ruang program baik itu didalam ruangan maupun diluar ruangan, termasuk genset, serta penerangan ruangan.
Karena itu mereka minta Pj Bupati Buru, DR H Jalaludin Salampessy untuk memberikan perhatian terhadap kondisi Puskesmas Mako dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dataran Waeapo.
“Kami juga minta Pj Bupati untuk mengevaluasi kepala Puskesmas Mako dan Kadis Kesehatan Kabupaten Buru, karena telah gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga ikut menghambat pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pinta mereka.
Sementara itu saat dikonfirmasi media ini, kepala Puskesmas Mako, Efendi Kaunar membenarkan ada sejumlah fasilitas Puskesmas yang rusak terutama atap bagunan yang bocor. “Atap seng jatuh, plafon rusak di ruangan rawat inap, UGD, loket, ruang program, dan ruang daput termasuk yang ada diluar/teras,”ujarnya.
Selain itu, alat penerangan tenaga surya yang terpasang di Puskesmas sudah tidak berfungsi lagi alias rusak, “Genset milik Puskesmas hanya mampu melayani penerangan ruangan, namun saat di sambung ke pelayanan oksigen, itu sama sekali tidak mampu,” tambahnya.
Kaunar mengaku, “Kondisi ini sudah dilaporkan kepada Sekda Buru dan saat itu beliau berjanji untuk membantu,” ungkapnya. (K-11)