Ambon – Kepala dinas Lingkungan Hidup (LH) provinsi Maluku, Drs Roy C Siauta, M.Si mengatakan, di era kepemimpinan Gubernur Murad Ismail, untuk pertama kalinya provinsi Maluku mendapat penghargaan lingkungan.
“Dan itu membuat kami sangat bangga, karena penghargaan – penghargaan itu adalah yang pertama kali di dapat provinsi Maluku,” ungkap Siauta kepada Kabaresi.com, Selasa (5/4/2022).
Penghargaan dimaksud, kata Siauta, yakni di tahun 2019 bersama provinsi Aceh dan Sumatera Barat, Maluku mendapat penghargaan kualitas air.
“Jadi setiap tahun itu IKHL indeks kualitas lingkungan dikeluarkan oleh kementrian Lingkungan, di dalamnya ada air dan udara,” ungkapnya.
Dalam hal ini, akibat dari peningkatan kualitas air sungai di Waipo di Maluku Tengah itu naik, mempengaruhi kenaikan indeks kualitas air secara nasional.
“Dari hasil pemantauan kualitas air skala nasional, tiga provinsi ini kualitasnya naik, sehingga mempengaruhi kualitas air skala nasional, maka diberikan penghargaan oleh menteri Lingkungan Hidup di Lombok – Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.
Kemudian di tahun 2020, mendapat penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) pertama di provinsi Maluku, berupa trophy untuk negeri Haruku, Kabupaten Maluku Tengah dan RT 04 Pohon Pule, Kota Ambon, sementara satu sertifikat untuk negeri Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Di tahun 2021 tambah Siauta, Maluku kembali mendapat penghargaan Program kampung Iklim (Proklim), berupa dua trophy, yakni negeri Rutong dan negeri Amahusu Kota Ambon, ditambah 15 sertifikat yang tersebar di Kota Ambon, Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah.
Berikut di tahun 2022, untuk pertama kali perusahaan di provinsi Maluku mendapat peringkat Program Penilaian Kinerja Perusahaan (Proper) terkait lingkungan. Dalam hal ini, dari 16 perusahaan, 2 diantaranya mendapat peringkat Hiju dan 14 peringkat Biru.
Menurut Siauta, pencapaian ini terkait dengan kinerja dinas Lingkungan Hidup provinsi Maluku, dan itu tidak terlepas dari arahan gubernur Murad Ismail yang sangat kontekstual.
“Artinya, selalu mengingatkan kami untuk selalu komunikasi, kolaborasi dan melakukan inovasi – inovasi dalam pelayanan publik dan tugas-tugas yang lain, termasuk didorong juga denggan peningkatan anggaran, sehingga semua itu bisa di capai,”jelas Siauta. (K-07)