Piru – Kasus ijasah beli untuk jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terus bergulir, satu persatu guru yang beli ijasah untuk jadi PNS mulai terungkap.
Dari dugaan sekitar 52 orang di wilayah Huamual, mulai di ketahui media, ada menjadi guru SD, SMP, bahkan ada pula yang sudah menjadi kepala sekolah, baik di sekolah negeri maupun madrasah, seperti yang diberitakan media ini sebelumnya.
Dikabarkan, diantara oknum guru terebut ada yang sudah di panggil kepala dinas (kadis) Pendidikan kabupaten SBB, John Tahya.
Seperti yang diungkapkan sumber media ini di kantor itu, bahwa dalam berapa hari terkahir ini dirinya melihat beberapa guru dari kecamatan Huamual ingin menghadap Kepala dinas (Kadis), namun itu tidak bisa karena kadis tidak berada di tempat.
“Diantaranya setelah saya cek, ada guru yang bernama Lasamin dan temannya, guru SD negeri Tanah Goyang, desa Lokii, kecamatan Huamual. Orangnya terlihat angkuh dan menunjukan sikap seakan tidak merasa bersalah,”ungkapnya, Selasa (11/4/2023).
Sumber lain di SD negeri Tanah Goyang melalui saluran telepon menyebutkan,
“Memang saya dengar katanya mereka di panggil di dinas, entah untuk apa saya juga tidak tau. Yang jelas, pak Lasamin itu tidak pernah kuliah di STAIN Ternate, dan tidak ada kuliah jarak jauh atau cabang dari Ternate, mereka cuma beli ijasah untuk jadi PNS saja. Kalau soal harga, saya tidak tau, tetapi mereka pasti sekongkol untuk memberikan jawaban bila ada pihak-pihak yang menanyakan hal ini,” ungkapnya.
Terkait masalah ini, “Kami minta agar Kadis Pendidikan harus menyikapi masalah yang sudah viral kemana-mana ini, agar semuanya bisa jelas, sehingga apa yang di sampaikan Kepala SD negeri Tanah Goyang itu bisa dibuktikan,” pinta sumber tersebut.
Kapolres SBB juga diminta untuk usut kasus ini, karena ini merupakan perbuatan melawan hukum, sehingga menjadi terang.
Diketahui, kasus ini muncul ke publik berawal dari pernyataan Kepala SD Negeri Tanah Goyang, Alwan Silehu seperti yang diberitakan media ini, Selasa (14/3/2023) lalu.
Saat itu Silehu yang dikonfirmasi melalui telpon seluler, terkait tudingan sejumlah guru SD Negeri Tanah Goyang, desa Lokki, kecamatan Huamual, yang merasa kecewa dengan sikapnya yang tertutup terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah tersebut.
Anehnya, saat itu Silehu tidak menjawab apa yang sedang di tanyakan oleh wartawan, Ia malah menyebutkan tentang guru yang mengunakan ijasah beli untuk jadi PNS. Bahkan meyebutkan nama Jakaria Tueka sebagai salah satu guru yang menggunakan ijasah D2 STAIN Ternate tersebut.
Dalam percakapan di telepon saat itu, Silehu terkesan panik, sehingga muncul kalimat lain, “Kenapa beta yang harus di kejar, kenapa bukan oknum guru yang menggunakan ijasah beli yang harus di kejar ?,” tanya-nya.
Kemudian Silehu menyampaikan, “Jangan beta bongkar, beta tau ada guru yang jadi pegawai pakai ijasah beli,” ucapnya geram. (K-09)
