Dituding Tentang Dana BOS, Silehu: Ada Guru Beli Ijazah Untuk Jadi PNS Kenapa Tidak Diusut

by -150 views
Foto : Ilustrasi Dana BOS

Piru – Tidak ada keterbukaan Kepala SD Negeri Tanah Goyang, desa Lokki, kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Alwan Silehu, dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sejumlah guru di SD tersebut membuka suara ke publik

Seperti yang telah di beritakan media ini, Senin (13/3/2023), sejumlah guru mengaku kecewa dengan sikap Silehu seperti itu, sehingga meminta Kepala Dinas Pendidikan kabupaten SBB, untuk menggantikannya dengan pejabat lain .

Menanggapi pemberitaan itu, Alwan Silehu yang di hubungi media ini melalui telepon selulernya mengatakan, apa yang disampaikan sejumlah guru terkait pengelolaan dana BOS itu tidak benar.

“ Yang benar adalah, setiap kali pencairan dana tersebut, saya dan bendahara langsung buat rapat dengan dewan guru untuk memperlihatkan dana itu,” ujarnya.

Dalam percakapan di telepon, Silehu terkesan panik, sehingga muncul kalimat lain, “Kenapa beta yang harus di kejar, kenapa bukan oknum guru yang menggunakan ijazah beli yang harus di kejar ?,” tanya-nya.

Kemudian Silehu menyampaikan, “Jangan beta bongkar, beta tau ada guru yang jadi pegawai pakai ijazah beli,” ucapnya geram.

Karena itu dirinya berjanji, untuk mengadakan pertemuan dengan dewan guru, dan komite juga akan diundang dalam pertemuan yang akan digelar Selasa besok (14/3/2023).

“Beta akan biking pertemuan antara beta dengan dewan guru, dan komite juga beta undang,” tambahnya.

Ia juga mengaku, bahwa memang benar dirinya ada urus kenaikan pangkat para guru, dan ada 4 orang termasuk dirinya.

“Dan sebelum itu beta biking rapat dengan dewan guru, beta bilang, sapa yang mau lewat jalur ini, karena ini tidak melalui prosedur jadi harus bayar, dan memang katong bayar lewat jalur BKD,” ungkap Silehu.

Saat di tanya berapa besar dana yang di ambil dari tiap orang untuk proses kenaikan pangkat, Silehu mengatakan, “Nanti beta lihat datanya dulu baru beta bisa jawab,” tandasnya.

Ini memang aneh, tanpa di tanyakan Silehu malah menceritakan sendiri pungutan itu kepada awak media di telepon.

“Beta pake jalur di BKD tidak di dinas, dan uang itu untuk pembuatan buku, yang mirip dengan skripsi saat kuliah. jadi ada guru guru yang jadi pegawai negeri dengan ijaza beli,” tambahnya.

Sementara itu, sumber lain kepada media ini mengaku, apa yang disampaikan Silehu itu adalah informasi tidak benar, justru Silehu bersama komite telah sekongkol untuk merahasiakan ini.

Pasalnya, komite di sekolah ini, anaknya tidak ada yang bersekolah di situ sudah puluhan tahun, anehnya, kenapa Silehu selaku kepala sekolah tidak memberhentikannya dari komite, “Ada apa ini,” tanya sumber tersebut.

Masih menurut sumber tersebut, selama ini setiap kali mencairkan dana Bos, Kepala sekolah bersama bendahara sekolah saja yang berangkat secara diam diam, setelah selesai cair keduanya diam, dan ketua komite juga tau itu, cuma karena ada kekompakan maka komite juga memilih diam.

“Saya curiga dengan sikap diam mereka, kuat dugaan ketiganya ada kerjasama untuk merahasiakan ini dari dewan guru,” ungkap sumber tersebut.

Karena itu ia dan beberapa teman meminta kadis pendidikan, agar Silehu segera di pindahkan, bila tidak pendidikan di sekolah ini pasti terhambat.

Karena selain tidak ada keterbukaan tentang dana BOS, Silehu juga punya kasus pribadi yang lain yang sedang berjalan di Polres SBB, dan detiap kali ia di panggil di polres untuk memberikan keterangan atas kasus hukum yang sedang menimpanya, sehingga aktifitasnya di sekolah pun jadi terganggu. (K-09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *