Piru – Konsorsium Nusa Ina akan mengambil sikap tegas, bila daerah ini di jadikan alat untuk mumuluskan segala bentuk kepentingan.
Hal itu ditegaskan Ketua Konsorsium Nusa Ina (CNI), Lambertus Riri kepada media ini melalui saluran telpon, Selasa (11/4/2023).
Sikap tegas yang dimaksud kata Riri, dengan menggelar aksi besar-besaran bersama masyarakat bila segala bentuk penolakan yang di lakukan secara terang benderang tidak di anggap penting oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Jakarta.
“Kami akan menduduki kator DPRD dan Pemkab, bahkan jika perlu kami akan tidur di jalan untuk menuntun hak kami selaku anak daerah. Sebab, untuk apa kami punya pegawai yang begitu banyak yang memiliki pangkat dan golongan yang cukup, namun dijadikan sebagai penonton di daerah kami sendiri. Kami mau agar daerah ini di pimpin oleh putra daerah kami sendiri, karena kami anggap Pj Bupati Andy Candra As’adudin yang di tunjuk oleh Mendagri telah gagal total dalam membangun kabupaten ini dalam satu tahun terakhir ini,”ungkapnya.
Pasalnya, apa yang dipertontonkan Pj Bupati Andy Candra As’adudin selama memimpin, sangat jauh dari harapan masyarakat dan kepentingan kabupaten ini.
“Saudara Pj Bupati Andy Candra As’adudin telah banyak melakukan perjalanan dinas keluar daerah, tetapi tidak ada kontribusinya untuk kabupaten ini. Kabupaten SBB juga tidak bisa keluar dari disclaimer dan utang daerah kepada pihak ke- 3 pun belum juga terbayar, padahal sudah terjadi refocusing beberapa kali,” ucapnya.
Apalagi, yang terjadi saat ini Pj Bupati sedang melakukan uji tes kompetensi pegawai, sedangkan masa jabatannya sudah di ambang pintu atau tinggal menghitung hari. “Ini pakai aturan darimana, terkecuali kabupaten SBB sedang dalam kondisi emergensi, tapi nyatanya kabupaten ini normal- normal saja,” ujar Riri dengan nada rasa heran.
Menurut Riri, Pj BupatiAndy Candra harus berkaca dari Pemerintah Kota Ambon, mereka juga melakukan uji tes kompetensi pegawai, tetapi itu dilakukan pada 3 bulan yang lalu, bukan di waktu ini, karena Pj Bupati bukan kepala daerah definitif melainkan saudara cuma sebatas Plt kepala daerah.
“Nah, ini juga kami menilai bagian dari masalah, dan kami dengar akan ada terjadi pergeseran di tingkat OPD di pemkab SBB, bila itu sudah sesuai aturan kami sangat mendukung, tetapi bila kami kaji, itu tabrak aturan. Karena itu pilihan satu-satunya hanya melakukan aksi besar-besaran bersama rakyat kabupaten ini,”untuk melakukan penolakan,” tambah Riri.
Terkaitt rencana aksi tersebut, Riri mengaku akan segera berkoordinasi dengan semua ketua dan pengurus ranting Consorsium Nusa Ina yang ada.
“Pesan saya kepada Mendagri, suara kami anak daerah dari Pulau Seram di bumi Sakamese Nusa ini, harus di dengar, bila tidak maka kami akan tidur di jalan, agar Mendagri bukan saja dengar tetapi bisa melihat langsung bentuk penolakan kami terhadap saudara Andy Candra As’adudin selaku Pj Bupati lagi. Kami tidak membenci beliau secara pribadi, tetapi kami menilai dari segi kemampuan, beliau telah gagal total, untuk membangun daerah kami,” tutup Riri dengan tegas. (K-09)