Ambon – Pulau Kasumba di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), akan dikembangkan untuk kegiatan Pariwisata Bahari Internasional, untuk menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.
Objek wisata Pulau Kasumba yang letaknya di petuanan Desa Waisala-SBB tersebut, dikelola oleh pengusaha PT Air Biru, yang sebelumnya sudah melakukan penelitian selama kurang lebih enam tahun di kawasan itu dan dianggap layak untuk pengembangan wisata bahari.
Terkait itu, pengusahanya sudah mengusulkan proses Amdal di Dinas Lingkungan Hidup (LH) provinsi Maluku, untuk bisa memperoleh ijin lingkungan nantinya.
Saat dikonfirmasi media ini, Jumat (11/10/2019), Plt Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup provinsi Maluku, Drs Roy C Siauta, M.Si membenarkan pihaknya melalui komisi Amdal provinsi Maluku, pekan lalu telah membahas dokumen Amdal untuk kegiatan pengembangan pariwisata di pulau Kasumba, petuanan Desa Waisala, Kabupaten SBB.
Dalam pembahasan bersama komisi Amdal provinsi Maluku, menurut Siauta, juga dihadirkan Pemkab SBB serta tokoh masyarakat setempat.
Menurut Siauta, dalam rapat komisi tersebut, dibahas berbagai hal yang terkait dengan dampak positif dan negatif yang diduga akan terjadi, sehingga dampak positif itu akan terus ditingkatkan, sementara dampak negatif harus ditekan atau menggunakan teknologi yang tepat dan ramah lingkungan.
“Dalam rapat tersebut, diketahui bahwa Pemkab SBB mendukung penuh kegiatan Pariwisata tersebut, karena diharapkan dengan kegiatan pariwisata di pulau Kasumba tersebut berdampak positif bagi masyarakat setempat. Masyarakat sekitar juga berharap kedepan ada MoU antara investor/pengusaha dengan mereka,”ujarnya.
Dijelaskan, pihak pemrakarsa mengaku, bahwa teknologi yang digunakan nanti, sebelumnya sudah pernah digunakan untuk kegiatan yang sama di se-sejumlah tempat, seperti Cina dan Amerika.
“Kita sangat yakin, jika dia berjalan sesuai dengan apa yang tertuang dalam dokumen itu, potensi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan itu sangat kecil, bahkan hampir tidak ada. Karena proses pengolahan limba diatur dan disain dengan ipalnya, sehingga air itu dikelola dan digunakan untuk menyiram tanaman yang berada di lokasi tersebut,” Jelas Siauta.
Yang menarik kata Siauta, mereka tidak membangun reklamasi tetapi membuat rehabilitasi dalam bentuk penanaman untuk pertumbuhan karang-karang baru. Bahkan saat ini, mereka sudah membuat sarang-sarang ikan disitu, sehingga ikan yang datang dan masuk, tidak mau keluar lagi dari tempat itu dan menjadikannya sebagai rumah atau sarangnya.
“Sesuai pengakuan pengusaha, pihaknya pernah diajak kerjasama oleh pengusaha objek wisata Pulau Komodo-NTB, untuk menggabungkan aset yang ada di Pulau Komodo dan aset di Pulau Kasumba dan menjadikannya sebagai rangkain kunjungan wisata, untuk menarik wisatawan mancanegara, namun dirinya menolak. Alasannya, agar kegiatan pariwisata di pulau Kasumba tersebut tumbuh dan berkembang untuk kepentingan masyarakat dan kabupaten SBB maupun provinsi Maluku,”tambah Siauta menirukan pengakuan pengusaha PT Air Biru.