Namlea – Sebanyak kurang lebih 10 ribu warga Muslim di ibukota Kabupaten Buru dan sekitarnya menghadiri malam Tausiyah Dzikir dan Istighosa, mendoakan keselamatan bersama, khususnya basudara di kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang menglami musibah bencana gempa bumi.
Doa bersama yang di gagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru, berlangsung di Tugu Tani Namlea, dihadiri Bupati dan Wakil Bupati serta jajaran Pemkab Buru, jajaran Kodim 1506/Namlea, jajaran Polres pulau Buru, para siswa dan warga lainnya.
Dalam ceramahnya Al-Ustaz Muhammad Mukadar, S.Ag mengatakan, Dzikir-Istigosah dan Tausiyah dalam rangka Hut Kabupaten Buru ke 20 tersebut, kita bersama mendoakan saudara kita yang dilanda musibah gempa bumi di Ambon, Maluku Tengah dan SBB.
Menurut Mukadar yang juga rektor universitas Iqra Buru (Uniqbu), sejarah mencatat peristiwa gempa bumi bukan baru terjadi pada tahun ini saja, namun beberapa tahun bahkan ribuan tahun lalu. Untuk itu dirinya mengajak mereka untuk Shalat sesuai waktunya yang sudah ditetapkan Allah SWT sekaligus melakukan koreksi dan Introspeksi diri masing-masing.
“Mari kita melakukan koreksi dan introspeksi diri, apa yang telah kita lakukan dan apa yang perlu kita benahi,”tambah Mukadar. (Adam Kiat)