Ambon – Ditengah wabah Virus Corona atau Covid-19, yang berakibat pada turun atau hilangnya penghasilan pekerja informal, akibat penerapan kebijakan tanggap darurat, sehingga masyarakat harus berkerja, bersekolah hingga beribadah di rumah.
Anehnya, di tengah kondisi yang memperihatinkan seperti ini, tak jelas itu pemerintah Kota (Pemkot) Ambon atau pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku, saat ini sedang melaksanakan proyek perbaikan dan pengecatan atas trotoar bagi pejalan kaki di sejumlah ruas jalan.
Kegiatan tersebut jelas menarik perhatian sejumlah warga yang melewati jalan itu. Mereka menilai, proyek perbaikan dan pengecatan trotoar seperti itu, bukan prioritas ditengah wabah Virus Corona atau Covid-19 saat ini, namun yang dibutuhkan perhatian pemerintah untuk membantu ekonomi warganya akibat kehilangan penghasilan mereka.
“Perbaiakn dan pengecatan trotoar, bukan prioritas saat ini dan pemerintah, baik itu pemkot Ambon maup[un pemprov Maluku, seharusnya hentikan proyek tersebut dan anggaran/dananya dialihkan untuk membantu warga yang saat ini hilang penghasilannya,”ujar mereka kepada media ini, Selasa (14/4/2020).
Pendapat lain dikemukakan Direktur LSM LIRA Maluku, Jan Sarwating. Saat dimintai tanggapannya, Sariwating kepada media kini mengatakan, perbaikan dan pengecatan atas trotar bagi pejalan kaki itu sah-sah saja untuk ketertiban dan keindahan.
Namun yang menjadi masalah kata Sariwating, “Kenapa paket perkerjaan yang semestinya dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Ambon, tetapi diambil alih PPK Maluku dan diduga mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari luar.
Ada dugaan, pemkot Ambon saat ini sedang mengalami keterpurukan dalam pengelolaan anggaran. “Mudah2-an hal ini tidak berimbas pada devisit, sehingga hak-hak masyarakat untuk menikmati pembangunan terabaikan,”ujarnya berharap.