Piru, Kabaresi.com – Kunjungan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr Abdul Halim Iskandar M Pd ke kabupaten SBB, tepatnya di Desa Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB, akhirnya bulan lalu, mendapat tanggapan positif dari tokoh masyarakat SBB, Oni Tuhenay.
Tuhenay yang ditemui di Piru, Sabtu (6/2/2021) mengatakan, kehadiran menteri Desa dan PDTT itu, diharapkan dapat melihat keberadaan Desa-Desa tertinggal di Kabupaten SBB, sehingga mendapatkan sentuhan pembangunan dari Kementerian Desa dan PDTT tersebut.
“Identifikasi-identifikasi dan masukan dari Pemda SBB, harus disikapi secara serius, karena paska merebaknya wabah virus Corona ini, maka aktifitas masyarakat dibatasi sehingga berpengaruh terhadap pendapatan Mereka,” ujar Tuhenay.
Karena itu pria Kamariang ini berharap, agar kementerian Desa dan PDTT juga memberikan bantuan stimulan bagi Desa- Desa di SBB, agar bisa berkembang setara dengan Desa-Desa lainnya di Indonesia.
Menurut kepala Bagian Humas dan Protokoler Consorsium Nusa Ina (CNI) ini, kehadiran menteri Abdul Halim Iskandar di Kabupaten SBB, diharapkan juga memberikan motivasi kepada masyarakat dan stakeholder di Kabupaten agar dapat membagun daerah ini, sehingga dapat maju dan berkembang setara dengan kabupaten lainnya agar berimbas pada kesejahteraan masyarakat di Saka Mese Nusa.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, dari kunjungan menteri Desa dan PDTT ke Kabupaten ini, ada bantuan Dana Intensif yang diberikan sebesar Rp 10 Miliar kepada Pemda SBB.
Ditambahkannya, persoalan pemberiaan dana dari Kemendes tersebut dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Drs Moksen Pellu S Pi, Kadis mengakui ada stimulus Dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dari kementrian Desa dan PDTT Tahun 2021 yang dialokasikan pada Dinas PU dan Perhubungan SBB.
Sayangnya Pelllu tidak menjelaskan apa kegiatan, lokasi kegiatan dan besaran anggarannya. Bahkan Dia mempersilahkan untuk mengecek sendiri ke kedua dinas tersebut. (NK)
