Namlea, Kabaresi.com –Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Buru pekan depan.
Informasi diperole media ini terungkap kunjungan Presiden ke Namlea-ibukota Kabupaten Buru, dikabarkan untuk melihat proses vaksinasi Covid-19 disana.
Dijadwalkan Presiden Joko Widodo sebelumnya akan melakukan hal yang sama di kota Ambon.
Rencana kunjungan Presiden RI ke Namlea-Buru tersebut, akan disambut unjuk rasa kelompok Praktisi Hukum, Akademisi, Mahasiswa, Pemuda dan Pemerhati Lingkungan (KPHMPPL) Kabupaten Buru.
Unjuk rasa yang akan kami lakukan menyangkut dengan kegiatan pertambangan bebatuan dan dugaan kerusakan lingkungan oleh sejumlah perusahaan jasa konstruksi milik pengusaha yang bernama saudara Tiong,”ungkap inisiator unjuk rasa Fuad Bachmid kepada media ini, Sabtu (20/3/2021).
Menurutnya, ”Kedatangan bapak Presiden di Kabupaten Buru merupakan momentum yang tepat untuk menyampaikan dan mengingatkan bapak Presiden, karena selama ini perusahaan jasa konstruksi tersebut telah melakukan aktivitas yang merupakan kejahatan dan brutal dan sudah merugikan rakyat,”ujarnya.
Kejahatan yang dimaksud kata Bachmid, “Salah satunya pertambangan bebatuan, merusak lingkungan dan beberapa prosedur administrasi lainnya, sebagaimana perundang undangan yang selama ini diabaikan oleh perusahaan jasa kontruksi tersebut,”kata Bachmid.
“Sebagaimana yang sering disampiakn bapak Presiden Joko Widodo, bahwa masalah hukum tetap harus ditegakan diwilayah NKRI, sementara jasa konstruksi di kabupaten ini tidak mengindahkan hukum, bahkan selama ini pula aktivitas kontraktor telah merusak lingkungan yang mengakibatkan kesensaraan masyarakat terutama, pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di berapa titik, serta aktivitas tambang bebatuan yang tidak memenuhi standar aturan perundangan yang berlaku di kabupaten ini,” Imbuhnya.
Bachmid mengatakan, unjuk rasa yang muncul ini akan berunjung pada penindakan perusahaan nakal, sehingga bisa menjadi efek jerah bagi pengusaha lain yang melakukan aktivitas dan pemanfaatan sumber daya alam di bumi Bupolo.
Terkait rencana unjuk rasa tersebut Bachmid mengaku dirinya sudah menyampaikan informasi ini kepada Kepala Kapolri termasuk Kapolres Pulau Buru dan beberapa Menteri teknis. (AK)