Namrole, Kabaresi.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesi (GMNI) minta Bupati Bursel, Tagop Soulissa untuk mencopot Ridwan Nyio dari jabatannya sebagai Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setda Bursel.
Pasalnya, yang bersangkutan dinilai tidak mampu dan gagal dalam menjalankan tugasnya, khususnya penetapan batas wilayah administrasi Desa.
“Penetapan batas wilayah adiministrasi Desa di enam Kecamatan se-Kabupaten Bursel, yakni Kecamatan Namrole, Waesama, Ambalau, Leksula, Fena Fafan dan Kecamatan Kapala Madan, sehingga menimbulkan keresahan masyararakat di 81 Desa yang ada,” ujar Ketua DPC GMNI Bursel Epot Latbual kepada wartawan di Namrole, Senin (26/4/2021).
Terkait itu GMNI minta Bupati Bursel, DR Hi Tagop Sudarsono Soulissa untuk mengevaluasi dan menggantikan Ridwan Nyio dengan pejabat yang mampu.
“Kami minta Bupati DR Tagop Soulissa untuk mengevaluasi dan mencopot Ridwan Nyio dan menggantikannya dengan pejabat lain yang mampu dan dianggap pantas,”pintanya.
Bila Bupati permintaan ini tidak direspons Bupati, Latbual ancam usai Idhul Fitri 1442 nanti, GMNI akan menduduki kator Bupati dan DPRD Bursel, sekaligus menanyakan tentang anggaran yang dikucurkan kepada Bagian Pemerintahan Setda Bursel setiap tahunnya untuk membenahi wilayah administrasi desa.
Sementara itu, Kabag Pemerintahan Setda Bursel Ridwan Nyio saat akan dikonfirmasi wartawan, Senin (26/4/2021) tidak berada di kantornya, bahkan saat dihubungi melalui telepon selulernya nomor 081240171750 tidak aktif. (AK)