Bupati Safitri Berikan Bantuan Beras Kepada 412 KK di Namrole

by -121 views
Bupati Buru Selatan, Safitri Malik Soulissa, saat penyerahan bantuan beras kepada 412KK di Namrole, Senin (23/8/2021).

Namrole – Bupati Buru Selatan (Bursel) Safitri Malik Soulissa memberikan bantuan beras kepada 412 kepala keluarga (kk) pada 12 desa dan dusun se-kecamatan Namrole, Senin, (23/8/2021).

Penyerahan bantuan beras yang berlangsung di depan kantor Bupati itu, dihadiri Wakil Bupati Gerson Eliaser Selsily, Sekda Iskandar Walla, pimpinan OPD, tokoh agama, adat dan tokoh masyarakat Namrole.

Bupati Safitri dalam sambutannya mengatakan, pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia. Dan tuntutan pemenuhan pangan merupakan hak asasi setiap individu yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan menentukan kualitas suatu bangsa.

Oleh karena itu, “Masalah pangan merupakan hal yang diprioritas untuk kita tangani,” ujarnya.

Dikatakan, dengan disahkannya Undang-undang Nomor  18 Tahun 2012 tentang pangan, maka ketahanan pangan menjadi urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Kompleksnya aspek terkait dengan ketahanan pangan ini kata Bupati, menghendaki keterlibatan dan tanggung jawab banyak pihak. Disisi lain, bencana alam dan bencana sosial yang tidak dapat diprediksi di setiap tahun, dimana saat ini Kabupaten Buru Selatan dalam posisi degradasi ketersediaan pangan yang tidak memadai.

Hal ini menurutnya, diakibatkan karena kondisi alam yang tidak bersahabat yakni curah hujan yang cukup lama mengakibatkan proses aksesibilitas terhadap produksi masyarakat tidak sampai kepada tujuan konsumen.

“Dan juga masa pandemik Covid-19 yang berkepanjangan dimana hingga sampai saat ini belum selesai tertangani, hal ini berpengaruh dampak terhadap ketersediaan pangan bagi masyarakat,”ungkapnya.

Menurut Bupati Safitri, masalah lain menyangkut aspek konsumsi, dimana sampai saat ini konsumsi sebagian masyarakat kita masih di dominasi oleh beras, sementara konsumsi bahan pangan lainnya seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, maupun sayur dan buah sangat rendah.

“Kondisi ini tentu tidak menguntungkan, baik ditinjau dari segi kesehatan maupun dari sisi upaya kemandirian pangan. Disamping itu, kita dihadapkan pada terus bertambahnya jumlah penduduk yang memerlukan penambahan pangan untuk dikonsumsi,”ujarnya.

Berbagai persoalan tersebut kata Bupati, menyebabkan kita semakin khawatir meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami rawan pangan, seperti gizi kurang dan gizi buruk, yang mengakibatkan terjadinya stunting, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka kemiskinan, dan mengakibatkan ketimpangan.

Untuk itu, bantuan cadangan pangan pemerintah daerah yang dilaksanakan saat ini merupakan manifestasi untuk menjawab persoalan tersebut.

Oleh karena itu, “Saya menghimbau kepada semua penerimaan bantuan sebanyak 412 kk yang tersebar di 12 desa dan dusun, agar dapat memanfaatkan bantuan ini secara maksimal sesuai dengan peruntukannya,” ujarnya.

“Saya menyadari sungguh, bahwa bantuan masih jauh kekurangannya yang diperuntukan terhadap jumlah penerimaan manfaat. Olehnya itu saya menghimbau dan mengajak kita semua, agar kita bersama-sama berupaya untuk memecahkan berbagai persoalan ini,”tambah Bupati.

Untuk memecahkan persoalan ini ujar Safitri, maka harus memantapkan ketersediaan pangan untuk menuju kemandirian pangan, memberikan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan diverifikasi makanan dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu.

Kepada OPD terkait, Ia minta agar dapat bersinergi dalam memantapkan program bersama serta diperlukan adanya keterpaduan program kegiatan yang saling mendukung di semua lintas sektoral, demi ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Disamping itu, “Penting juga untuk mengembangkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi sebagai langkah untuk  melakukan deteksi dini tentang kemungkinan terjadinya kasus rawan pangan dan gizi,” tandas Bupati. (AK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *