Minta Penetapan Raja Definitif, Masyarakat Adat Negeri Urimesing Demo Walikota

by -149 views
Korlap aksi demo, Andi Samaleleway.

Ambon – Masyarakat adat Negeri Urimesing, Kecamatan Nusaniwe, Selasa (28/9/2021) siang, tumpah ruah di depan Balai Kota Ambon.

Kedatangan masa yang terdiri dari ibu rumah tangga, pemuda dan Saniri Negeri itu, mendesak Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, untuk segera menetapkan dan melantik Raja Urimesing yang definitive, agar Negeri mereka bisa tertata dengan baik dan tidak dijadikan ajang perebutan kepemilikan atas lahan adat yang tersebar di berbagai tempat.

Kordinator lapangan (Korlap), Andi Samaleleway yang juga adalah badan Saniri Negeri, dalam orasinya  mengecam campur tangan Pemerintah Kota (Pemkot) atas struktur pemerintahan di Negegeri Urimesing.

“Biarkanlah Negeri kami diperintah dari mata rumah perintah dan bukan dari raja perintah, ” kata Andi yang disambut dengan sorak-sorai membahana dari peserta aksi.

Dikatakan, pemkot Ambon terlalu jauh mencampuri urusan pemerintahan Negeri Urimesing, terbukti Saniri yang baru di lantik-pun, harus dibongkar lagi dan digantikan dengan yang baru, sesuai keinginan Pemkot.

Menurutnya, hingga saat ini hak atas Negeri adat Urimesing berupa tanah sudah hampir punah. Ironisnya, sebagian besar tanah sudah di kuasai oleh pejabat-pejabat maupun cukong-cukong, karena sudah di pindah tangankan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Negeri Urimesing dengan jumlah penduduk 13.000 jiwa lebih adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi lemah.

Akibat dari penguasaan tanah milik Negeri secara besar-besaranan oleh sekelompok individu, maka saat ini sebagian masyarakat Negeri Urimesing jangankan memiliki tanah, rumah untuk berdiam saja hampir tidak punya,” ujarnya di depan petugas Kepolisian & Satpol PP yang mengawal jalannya aksi demo.

Satu hal lagi yang sangat disesalkan kata Andi, adalah ketika musim Pileg & Pilkada, masyarakat Negeri yang berjumlah 13.000 ini bagaikan ” nona manis ” menjadi incaran calon-calon supaya bisa mendukung para calon tersebut.

Namun setelah itu apa yang terjadi, ketika sudah di tampuk kekuasaan mereka lupa semua janji-janji mereka ke pada masyarakat.

“Ada register dati no. 8811 tentang Negeri adat, untuk itu kami masyarakat adat Negeri Urimesing hanya punya 1 permintaan kepada Pemkot Ambon, kembalikan Negeri ini kepada dia punya jati diri, ” tuturnya.

Kendati aksi tersebut berlangung tertib dan terkendali, namun hingga pukul 13.00 WIT, belum ada satupun pejabat Pemkot yang menemui para pendemo. (JS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *