Namrole – Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), siap memfasilitasi pengembangan potensi wisata desa di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Provinsi Maluku dalam waktu dekat ini, karena potensi alamnya sangat menjanjikan.
Hal itu dikemukakan menteri PDTT, Abdul Halim Iskandar, saat ditemui Bupati dan Wakil Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa – Gerson Eliaser Selsily, di kantornya pekan lalu.
Pegembangan desa wisata kata menteri PDTT, menjadi salah satu ikon prioritas untuk terus didorong dan dikembangkan, karena memang potensi sangat menjanjikan,”ujar menteri PDTT Abdul Halim Iskandar yang dilansir dari Detikindonesia.ID.
Menurutnya, tahun ini pihaknya akan melakukan intervensi untuk mengembangkan desa wisata di 158 desa.
“Desa-desa tersebut akan menerima bantuan berupa pembangunan sarana dan prasaran pendukung, seperti pembangunan home stay, pembangunan kedai-kedai makanan, hingga pembangunan lapangan parkir di kawasan wisata,”ujarnya.
Ditambahkan menteri yang disapa Gus Halim tersebut, desa penerima bantuan sarana dan prasaran pengembangan objek wisata dari Kemendes PDTT, harus mempunyai kualifikasi khusus, yakni, harus mempunyai potensi wisata alam yang memadai, seperti pantai, pegunungan, danau hingga tempat bersejarah, termasuk potensi budaya maupun destinasi wisata edukasi.
“Bila dilihat dari kualifikasi itu, tentunya Kabupaten Bursel di Provinsi Maluku mempunyai potensi besar untuk menerima intervensi dari Kemendes PDTT dan kami komitmen untuk itu,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Bursel Safitri Malik kepada Kabaresi.com, Kamis (4/11/2021) membenarkan dirinya bersama Wabup Selsily, menemui menteri PDTT di ruang kerjanya, pekan lalu.
Dikatakan, kabupaten Bursel mempunya 10 destinasi/objek wisata prioritas yang saat ini sedang dikembangkan, diantaranya Pulau Tomoho, Wamsoba, Pulau Oki, Air Babunyi, wisata Air Jin dan sejumlah lokasi lainnya.
“Objek wisata itu masih dalam kondisi alami yang membutuhkan sarana dan prasarana pendudukung, sehingga bisa menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun manca negara.
Menurutnya, pengembangan pariwisata di Bursel menjadi andalan, sehingga bisa melepas status sebagai wilayah tertinggal. Sehingga kabupaten yang kami juluki Lolik Lalen Fedak Fena atau Kai Wait tersebut, bisa memiliki desa maju, bukan lagi desa berkembang atau desa tertinggal, bahkan desa sangat tertinggal.
Dengan begitu kata Bupati perempuan pertama di Maluku tersebut, pengembangan wisata desa tersebut akan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga status desa yang mayoritas menjadi desa berkembang, kemudian perlahan-lahan bisa masuk katagori desa maju dan mandiri,” harapnya. (Adam Kiat)