Ambon – DPRD kota Ambon tak pernah lepas dari masalah dan sorotan media, pasca temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan provinsi Maluku, adanya kerugian daerah pada APBD 2020.
Berikut 20 aleg yang mengirim surat kepada ketua DPRD Elly Toisuta untuk minta rapat internal, untuk membahas sejumlah permasalahan yang ada, termasuk sejumlah kegiatan di masa pandemi Covid-19 ini yang dilakukan hanya dengan kebijakan ketua.
Kali ini keberangkatan pimpinan DPRD dan ketua-ketua fraksi yang melakukan perjalanan ke provinsi Jawa Barat (Jabar) yang disoroti, karena agendanya yang tak jelas. Anehnya, keberangkatan tersebut hanya dengan kebijakan pimpinan, karena sebelumnya tidak pernah di bahas dalam badan musyawarah (bamus).
Padahal sesuai tata tertib (tatib) DPRD, seharusnya itu dibahas dalam badan musyawarah (bamus), karena keberangkatan menggunakan mereka menggunakan anggaran DPRD, sehingga tidak hanya dengan kebijakan pimpinan.
Seperti yang terjadi hari ini, pimpinan DPRD dan ketua-ketua fraksi melakukan perjalanan ke provinsi Jawa Barat, dengan agenda yang tidak jelas. Anehnya, keberangkatan mereka terkesan seperti operasi senyap, karena dirahasiakan, sehingga sebagian anggota-pun tidak yang tau.
“Memang tadi katong baru dengar, bahwa hari ini pimpinan dewan dan ketua-ketua fraksi melakukan pejalanan ke provinsi Jawa Barat, tapi seng tau agendanya apa, karena hal ini tidak pernah dibahas dalam bamus. Ini untuk kepentingan apa, terkait dengan pekerjaan dewan atau hanya untuk jalan-jalan saja,” ungkap sumber kepada Kabaresi.com di rumah rakyat Belakang Soya, Senin (15/11/2021).
“Kalau di bamus sesuai tatib, pimpinan curiga ada anggota yang bicara dan mempertanyakannya,” timpal sumber tersebut.
Sebelumnya di bulan Oktober 2021 lalu, Badan Anggaran (Banggar) yang diketuai ketua DPRD Elly Toisuta juga melakukan kegiatan yang sama di kota Depok dan Bogor Jawa Barat selama enam hari, untuk keperluan dan kepentingan yang tak jelas. (*)
