Ambon – Dinas Lingkungan Hidup provinsi Maluku selama tahun 2021, berhasil membahas dan menyelesaikan 17 dokumen lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup provinsi Maluku, Drs Roy C Siauta, M,Si mengatakan, dokumen lingkungan tersebut di dominan sektor perhubungan, berupa kegiatan pembangunan bandar udara sebanyak empat dokumen, yakni pengembangan bandar udara Wahai dan Amahai, keduanya di kabupaten Maluku Tengah, bandar udara Karel Satsuitubun – Kabupaten Maluku Tenggara, dan bandar udara John Baker di Kabupaten MalukuTenggara Barat (MBD).
Kemudian yang lainnya itu, masing-masing satu dokumen, diantaranya Dok Pasific Wayame, Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Buru, PT Sumber Daya Wahana untuk pengembangan perkebunan Kakao dan fasilitas penunjang di Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah dan PT Spice Island Maluku untuk pengembangan Pisang Abaka di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
“Disamping itu ada juga yang lain, dan totalnya sebanyak 17 dokumen lingkungan yang dihasilkan selama tahun 2021 lalu,”ungkap Siauta kepada Kabaresi.com, Selasa (4/1/2022).
Terkait lamanya waktu proses dokumen lingkungan, Siauta mengaku, sudah ada aturan bakunya, yakni 135 hari dengan sejumlah ketentuan. Namun waktu itu bisa lebih cepat, jika ketentuan itu bisa dipenuhi oleh pemrakarsa melalui jasa konsultan, sehingga prosesnya akan berjalan lancar tanpa ada hambatan,
Menurutnya, dalam pelaksanaan tugas pihaknya selalu fokus bagaimana meningkan pelayanan publik. Sebab, pembahasan dokumen lingkungan itu, merupakan bagian dari pelayanan publik, untuk bagaimana mempercepat sebuah investasi, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta.
“Kalau tidak meningkatkan kualitas pelayanan, berarti itu akan menghambat proses pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta, yang pada akhirnya akan bermuara pada mandeknya pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sebab menurutnya, Kami selalu diarahkan oleh pak Gubernur untuk bagaimana mendorong supaya seluruh proses investasi di Maluku itu bisa jalan sesuai dengan aturan. Kalau kita bisa memproses cepat, maka investasi bisa jalan dan bisa berkembang, sehingga masyarakat bisa bekerja, maka dengan sendirinya PAD dan peningkatan ekonomi masyarakat akan bertumbuh lebih baik,”tambah Siauta. K-07)