Dobo – Menyikapi peristiwa yang terjadi di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama, Tokoh Adat dan OKP di Kabupaten Kepulauan Aru, menggelar pertemuan bersama, Kamis (27/1/2022).
Pertemuan bersama di Polres Aru tersebut, dalam rangka seruan damai pasca peristiwa/kejadian di Kecamatan Pulau Haruku, Malteng dan di Sorong, Provinsi Papua Barat.
Hadir dalam pertemuan itu, Wakil Bupati Muin Solgarey, SE, Kapolres Kepulauan Aru, Sugen Kundarwanto,SH, Danlanal Aru, Letkol Laut Qoirur Rozigin M,Tr, Plt Kesbangpol H,A,S Benamem,SE dan Dandramil 1503-03 Dobo, Kapten Inf Hi Bakri Renhoat.
Berikut, Ketua MUI Kabupaten Aru Hi,H Elwahan, Ketua Klasis Pulau – Pulau Aru, Pdt Henkie Musa, S,Th, Wakil Uskup Kepulauan Aru Ps Tino Uluhayanan Msc, Ketua BKPRMI Kepulauan Aru Alan Jelfufin, S,Pd, Ketua GAMKI Kabupaten Aru Yandry Hukum, Ketua GMKI Kepulauan Aru Dominggus Labok, Ketua GMNI Gerson Faifet, Ketua AMGPM Gamliel H Wirtha, Ketua Adat Ursia Ahmad Naflery dan Ketua Adat Urlima Zakarias Djerumpun.
Kapolres Aru Sugen Kundarwanto pada kesempatan itu mengatakan, pertemuan ini untuk membahas dan menyikapi pasca kejadian-kejadian yang terjadi diwilayah Maluku khususnya kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah maupun kejadian di daerah sorong, Papua Barat.
“Di kami lakukan pertemuan forum ini, agar tidak menimbulkan pemahaman – pemahaman yang tidak baik di masyarakat dan tidak serta merta menerima informasi yang mentah-mentah saja, yang dapat mengakibatkan perpecahan dan sinergitas bangsa. Dan saya berharap ini tidak akan terjadi di Kabupaten Kepulauan Aru,”ujarnya.
Menurutnya, ini menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya elemen masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru. Dalam hal ini, kita sama-sama menjaga persatuan dan berkerukunan, serta tatanan kehidupan masyarakat di Kabupaten dapat berjalan dengan baik dan kondusif.
“Prinsipnya TNI- Polri siap menjaga apa yang menjadi keraguan di masyarakat dan menjaga situasi keamanan di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru,”tambah Kapolres.
Wakil Bupati Muin Solgarey, SE mengatakan, atas nama Pemerintah daerah “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua, karna tetap menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru, sebab, tanggung jawab kita adalah bagaimana memberikan informasi – informasi yang jelas kepada masyarakat, supaya tidak terprovokasi dengan kondisi yang di Maluku saat ini.
“Mari kita sama-sama menjaga toleransi antar umat beragama di Kabupaten Kepulauan Aru, sehingga isu yang menjadi pokok permasalahannya dapat kita antisipasi, sehingga kita selalu dapat menyuarakan damai di tengah-tengah masyarakat guna menciptakan dan menjaga keharmonisan yang selalu terjaga dengan baik,”tandasnya.
Diharapkan, lewat tokoh agama dan teman-teman OKP, dapat memperigatkan pemuda-pemuda yang biasanya mudah terprovokasi lewat media sosial, ataupun masyarakat yang kurang pemahaman dapat terprovokasi melalui medsos.
Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati menolak intoleransi di Kabupaten Kepulauan Aru dan tetap menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama serta bekerjasama menjaga situasi keamanan di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru.
Selanjutnya, akan dibuat spanduk Slogan Seruan Aksi Damai yang nantinya ditempatkan di tempat umum dan tempat-tempat ibadah. (K-12)