Ambon – Sekelompok anak muda yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Buru (HMB) Jakarta, sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi, menggelar aksi demo di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta.
Mereka meminta KPK untuk segera memeriksa sejumlah pejabat di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, karena di nilai telah bertindak di luar ke tentuan, yang berakibat telah terjadi kerugian negara pada sejumlah pekerjaan proyek di kabupaten itu.
Kordinator lapangan (Korlap) Enal Bupolo, dalam orasinya mengajak mahasiswa untuk mendesak dan meminta pimpinan KPK, instruksikan penyidik yang saat ini masih berada di Namlea, Kabupaten Buru, untuk segera lakukan penyitaan atas bukti-bukti pada sejumlah OPD yang ada, terkait dengan proyek-proyek yang masih bermasalah.
Dalam press realise yang diterima Kabaresi.com menyebutkan, mereka menuntut agar KPK sege ra menangkap Bupati Buru, Ramly Umasugi dan kontraktor Tiong, karena di duga telah terjadi praktek gratifikasi atas sejumlah proyek yang bermasalah di Kabupaten Buru.
Proyek-proyek dimaksud diantaranya, proyek pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) senilai Rp. 15 Milliar, proyek pembangunan Jalan lintas Danau Rana, proyek pembangunan Stadion, dan proyek Alun alun kota Namlea dengan anggaran senilai Rp. 22 Milliar.
Menurut mereka (pendemo, red) proyek-proyek tersebut hingga saat ini tidak tuntas penyelesaiannya.
Sebelum meninggalkan kantor KPK, para pendemo sempat menyerahkan bukti berupa foto atas proyek-proyek yang bermasalah tersebut kepada petugas KPK.
Sekitar pukul 16.30 WIB, mereka membubarkan diri dengan tertib dan tenang, sambil di kawal petugas keamanan KPK dan aparat Polres setempat (K-06).
