Wabup Leleury Hadiri Audit Kasus Stunting Malteng di Kelurahan Ampera

by -111 views

Masohi – Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu Leleury yang juga merupakan Ketua Tim percepatan penurunan stunting kabupaten Maluku Tengah (Malteng), menghadiri acara audit kasus stunting Malteng di Kelurahan Ampera, kota Masohi, Rabu (29/6/2022).

Selain Wakil Bupati beserta istri, juga hadir Forkopimda dan Pimpinan OPD lingkup pemerintah (pemda) kabupaten Malteng serta tokoh Agama dan tokoh masyarakat.

Leleury dalam sambutannya mengatakan, program pencegahan stunting menjadi program prioritas nasional, yang dilaksanakan untuk memberantas dan mencegah terjadinya kasus yang menyerang pertumbuhan fisik anak, sehingga kita perlu fokus untuk memantau dan mengetahui secara menyeluruh upaya yang telah dilakukan secara berkala.

Dikatakan, stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menghambat pertumbuhan otak anak, sehingga mempengaruhi kemampuan anak di usia-usia produktifnya.

“Selaku ketua tim percepatan penurunan stunting di kabupaten ini, saya berharap bahwa progres penurunan kasus stunting harus didasarkan pada intervensi gizi spesifik, untuk mengetahui penyebab langsung maupun tidak langsungnya,” ungkapnya.

Untuk itu kata Leleury, prioritas harus dapat menjangkau semua keluarga, dan memastikan penyebab terjadinya kasus secara faktual. Dengan demikian dibutuhkan kerjasama semua pihak, untuk turut berperan aktif memantau, bahkan turun ke lapangan melakukan pengecekan terukur, agar tidak ada yang terlewatkan.

Leleury juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi fokus perhatian kedepan, antara lain, target penurunan stunting harus melibatkan semua unsur termasuk masyarakat, keterbukaan informasi, serta bebas benturan kepentingan di lapangan.

Berikut, selain membantu menyeleksi kasus stunting, audit kasus ini juga dapat membuka jalur konsultasi dan koordinasi antar unsur pengambil kebijakan, pelaksana program dan kegiatan bersama para pakar, sehingga mempunyai pola tindak yang sinergis dalam penanganan di lapangan secara komprehensif.

“Fokus audit stunting ini tidak hanya diarahkan kepada balita stunting, tetapi lebih diarahkan kepada upaya pencegahan lahirnya bayi stunting yang dimulai sejak audit kasus kelompok sasaran calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui serta balita yang beresiko stunting. Hal tersebut berarti, bahwa edukasi terhadap kelompok sasaran tersebut perlu dilakukan secara terkontrol serta melibatkan semua unsur,” tutup Leleury. (K-12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *