Namrole – Hari terakhir resesnya di Kabupaten Buru Selatan, Wakil Ketua DPD RI, DR Nono Sampono menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan bagi siswa – siswi SMP dan SMA se-Kota Namrole, Selasa (2/8/2022).
Sosialisasi bertemakan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, berlangsung di Aula SMA Negeri 2 Namrole.
Kegiatan itu juga dihadiri Sekertaris Daerah (Sekda) Bursel, Iskandar Walla, Kapolres Buru Selatan, AKBP M Agung Gumilar dan para guru.
Menurut Wakil ketua DPD dari Maluku tersebut, sosialisai tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menguatkan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi siswa SMP dan SMA sebagai generasi muda bangsa.
“Tujuannya untuk menambah wawasan generasi muda,” ujarnya.
Saat menyampaikan materi kebangsaan, Nono Sampono mengajak para siswa sebagai generasi penerus, harus menjadi pemimpin untuk memperkokoh NKRI yang kita cintai.
“Mari katong samua sama – sama menjaga NKRI dengan baik,” ajaknya.
Tentang Pancasila, Sampono mengatakan, nilai – nilai yang terkandung di dalam Pancasila, merupakan nilai dasar untuk dijadikan pedoman peraturan atau dasar norma di Indonesia.
Dijelaskan, sebagai dasar negara dan pandangan hidup, pancasila merupakan landasan dan pedoman dalam penyelenggaran negara.
“Sebagai dasar negara dan pandangan hidup, pancasilan dijadikan pedoman dan prinsip dasar dalam kehidupan sehari –hari,” ungkapnya.
Sebab, jika tidak ada pancasila kata Sampono, “Maka katong samua akan hidup terkotak- kotak, dalam hal ini, antar umat beragama. Oleh karena itu, dengan adanya pancasila, akhirnya kita umat beragama dapat dipersatukan, sebagai orang basudara di Indonesia, terutama di provinsi Maluku,” tandas Sampono.
Selain itu, sebagai falsafat negara, pancasila dapat menyadarkan dan mempersatukan bangsa dalam menghadapi berbagi cobaan, kemelut krisis dan meraup kembali persatuan dan kesatuan yang telah retak.
Sedangkan UUD 1945 tuganya, mengatur negara sebagai sumber kekuatan bangsa ini.
Disebutkan, untuk merebut kemerdekaan di tangan penjajah, pejuang terdahulu kita mulai dari Pulau Jawa, Sumatra dan Indonesia bagian timur bersatu padu dengan gigih, taruhan nyawa dan bermuluran darah, merebut kekuasaan dari tangan penjajah pada tahun 1942, dan selanjutnya tahun 1945 Indonesia di proklamirkan menjadi NKRI,” tutup Sampono. (K-11).