Dobo – Masa jabatan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Aru, Drs Moh Djumpa beberapa hari kedepan akan berakhir/purna bakti (pensiun), mendorong pemuda dan mahasiswa kabupaten itu turun ke jalan menggelar mimbar bebas.
Dalam aksinya yang berlangsung, Kamis (10/11/2022) tersebut, kelompok pemuda dan mahasiswa tersebut meminta Bupati Aru, Johan Gonga, harus mengusulkan putera daerah kabupaten Kepulauan Aru, untuk menduduki jabatan yang akan ditinggalkan Moh Djumpa tersebut.
Pantauan media ini, aksi mimbar bebas itu berlangsung di pasar Jargaria dan pasar Timur, kelurahan Galay Dubu, kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru.
Kordinator aksi Apres Lagiduay dan Belton Siarukin, saat itu menyampaikan tuntutan kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail. “Harus jadikan putera daerah Aru/anak Aru (Jarjuir) sebagai Sekda, dan kepada DPRD Aru, dimnta untuk jangan hanya pikir proyek lalu lupa tanggung jawab. Sebab, kabupaten Kepulauan Aru di bentuk supaya Jarjuir jadi tuan rumah bukan jadi tamu dirumah sendiri,” ungkapnya.
Dikatakan, Sekda kabupaten Kepulauan Aru harus di jabat oleh putera daerah anak adat Aru, dan apapun masalahnya kalapun ada Plt Sekda, itu juga harus putera daerah atau anak adat, dan kepada Bupati diminta stop bikin alasan.
Terkait itu, mereka mengajak masyarakat adat Aru untuk medukung permintaan agar putera daerah (anak adat Aru), karena jabatan Sekda merupakan suatu jabatan yang sangat berpengaruh dalam pemerintahan kabupaten Kepulauan Aru.
“Sekda harus putera daerah/anak adat Aru, karena hanya adat yang paham betul kondisi Aru, karena dengan memahami betul wilayah kabupaten Kepulauan Aru, akan mempunyai jiwa membangun Aru kedepan,” tandasnya.
Menurut mereka, jika dalam waktu dekat pemerintah kabupaten Kepulauan Aru tidak merespons tuntutan mereka, maka mereka berjanji akan melakukan aksi besar-besaran, termasuk menduduki semua kantor pemerintah. (K-13)