Piru – Warga kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kesal dan marah karena hingga saat ini belum menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), akibat belum disalurkannya Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2022 kepada 92 desa di kabupaten itu.
Padahal bantuan dari perintah pusat (pempus) itu sangat dibutuhkan masyarakat sesuai dengan peruntukannya, untuk membantu perekonomian masyarakat.
Seperti yang dikemukakan salah seorang warga desa Nurue kepada media ini pekan lalu. “Saya dan warga desa lainnya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah tersebut untuk keperluan sekolah anak kami,” ungkapnya.
Warga lain yang tak mau namanya di publikasikan juga mengaku, selain untuk keperluan sekolah anak, kami juga butuh untuk makan.
Apalagi, dua tahun terakhir ini kami tidak pernah lagi menerima dana bantuan pemerintah tersebut. “ Yang kami dengar, dana itu sudah tidak bisa cairkan oleh kepala desa, karena anggaran itu sedang dipending pencairannya oleh Pj Bupati SBB,” tambahnya.
Ia juga mengaku kuatir, jangan-jangan ini hanya akal-akalan kepala desa Nurue Simon Matital saja ? Karena itu Polres SBB diminta untuk mengukap masalah yang sudah merugikan rakyat kecil, masyarakat desa seperti dirinya.
Sementara itu Kepala dinas (Kadis) Pemberdayaan Desa kabupaten SBB, Reinhold Lisapaly saat dikonfirmasi media ini via telpon, Sabtu (7/1/2023) membantah dengan tegas isu yang disampaikan warga masyarakat tersebut.
Dikatakan, tidak benar Pj Bupati SBB pending pencairan DD dan ADD. “Saya tegaskan itu tidak benar, yang benarnya adalah pak Pj Bupati sejak awal Desember 2022 lalu, telah memerintahkan saya agar DD dan ADD harus segera di salurkan, dan itu sudah saya lakukan. Jadi semua dana telah masuk ke rekening 92 desa, tinggal pejabat desa dan kepala kepala desa saja yang harus mencairkan dana itu,” ungkapnya.
Untuk itu kata Lisapaly, masing-masing kepala desa dan pejabat desa, untuk segera mencairkan dan menyalurkannya kepada masyarakat. “Segera bayar BLT-DD, karena itu adalah uang masyarakat, tidak perlu ditahan apalagi dipotong dengan alasan apapun juga,” ujarnya. (K-09)