Namrole – Jelang bulan Ramadan 1444 H/2023, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Burus Selatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan OPD terkait, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko, super market dan pedagang pasar Kai Wait Namrole, Sabtu (25/2/2023).
Usai sidak, Ketua TPID yang juga Asisten II Setda Bursel, Ibrahim Banda kepada media ini mengatakan. selain untuk memantau ketersediaan bahan pangan tersemasuk sembako di pasaran menjelang bulan ramadhan 1444 h/2023, sidak juga untuk mengecek waktu kadaluarsa bahan pangan yang di jual di pasaran.
Menurutnya, dalam sidak tersebut tim menemukan sejumlah produk pangan yang sudah kadaluarsa, seperti susu kental manis, makanan serta minuman kemasan dan bahan pangan lain yang masih dijual pedagang. “Untuk itu kami minta pedagang untuk stop menjualnya, selanjutnya akan ditarikan dari pasaran,” ujarnya.
Selain itu, minyak goreng bersubsidi/minyak goreng kita yang dijual dengan harga tinggi atau tidak sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.
“Misalnya, minyak goreng kita di jual dengan harga tinggi, yaitu Rp 16.000/liter, padahal oleh pemerintah ditetapkan Rp 14. 000/liter. Untuk itu, kami minta pedagang untuk menjual dengan harga Rp 14.000/liter, jika tidak tidak bisa, maka akan ditarik oleh pemerintah,”tambah Ibrahim Banda.
Khusus untuk ketersediaan sembako, menurutnya hasil pantauan tim kata Banda, ketersediaannya cukup menjelang/menghadapi bulan puasa atau bulan ramadhan 1444/2023.
“Kelancaran transortasi masukan barang dari tol laut cukup lancar dari Surabaya, juga dari jalur darat melalui Namlea, sehingg stok bahan pangan/sembako dari Kota Ambon lancar,” tutupnya. (K-11)