Polres & Kejari SBB Diminta Usut Kasus Ijasah Beli, Dinas Pendidikan Harus Bersikap

by -187 views
Foto Ilustrasi

Piru – Kasus ijasah beli untuk jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) kini ramai diperbincangkan oleh kalangan guru, baik honor, kontrak, maupun guru PNS di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Diketahui, kasus ini berawal dari pernyataan Kepala SD Negeri Tanah Goyang, Alwan Silehu yang diberitakan media ini, Selasa (14/3/2023) lalu.

Saat itu Silehu yang dikonfirmasi melalui telpon seluler, Senin (13/3/2023) terkait tudingan sejumlah guru SD Negeri Tanah Goyang yang merasa kecewa dengan sikapnya yang tertutup terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah tersebut.

Anehnya, saat itu Silehu tidak menjawab apa yang sedang di tanyakan oleh wartawan, Ia malah menyebutkan  tentang guru yang mengunakan ijasah beli untuk jadi PNS. Bahkan meyebutkan nama Jakaria Tueka sebagai salah satu guru yang menggunakan ijasah D2 STAIN Ternate tersebut.

Sumber media ini di SD Negeri Tanah Goyang menyebutkan, kepanikan Silehu itu mulai nampak setelah ada kabar bahwa dirinya akan digantikan dari jabatan kepala sekolah oleh Jakaria Tuaeka, padahal kabar tentang pergantian itu juga belum pasti.

Akibatnya saat dikonfirmasi wartawan terkait dana bos, Silehu dengan nada emosi mengatakan, kenapa beta yang harus dikejar, kenapa bukan guru guru yang beli ijaza untuk jadi PNS yang kamong kejar, Jang beta bongkar.

Masih menurut sumber yang sama, sebelumnya Jakaria Tuaeka adalah Kepala di SD Negeri Tanah Goyang. “Saat itu Ia diangkat oleh Kepala Dinas Nane Putuleihalat, namun sekitar delapan bulan kemudian, Ia (Tuaeka) di gantikan oleh Alwan Silehu,”ungkapnya kepada media ini, melalui telepon seluler, Rabu malam (5/4/2023).

“Saya tau perjalanan itu pak, waktu Silehu masuk dan menggantikan Tuaeka sebagai kepala sekolah, saat itu kami semua juga kaget, apalagi Tuaeka kembali menjadi guru bantu/guru bawahan. Dan  beberapa bulan kemudian, Ia (Tuaeka) dipindahkan oleh dinas Pendidikan SBB ke SD LKMD di dusun Laala sebagai kepala sekolah,”ujarnya.

Jadi,”saat itu sudah ada unsur ketidak senangan diantara mereka berdua,”tambahnya.

Sementara itu, Tuaeka yang dikonfirmasi terkait pernyataan Silehu yang menyebutkan dirinya adalah salah satu guru yang menggunakan ijasah D2 STAIN Ternate tersebut membantah, bahkan dirinya tidak merasa dan tidak pernah beli ijasah.

Terkait kasus ijasah beli untuk jadi PNS tersebut, sejumlah guru minta aparat penegak hukum, dalam hal ini Polres dan Kejari SBB untuk mengusut dan mengungkap kasus ini. Semenatara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten SBB, diminta segera menyikapinya. (K-09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *