Wonreli – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wonreli, Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia, Kantor Wilayah Maluku, merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada pada daerah terluar dari Provinsi Maluku, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Hal ini tidak menyurutkan semangat pembinaan dari petugas Lapas Wonreli.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai program pembinaan yang berjalan di Lapas Wonreli, diantaranya SAE (Sarana Asimilasi dan Edukasi Bidang perkebunan sayur), Kerajinan tangan, barbershop dan manufaktur, selain program pembinaan yang berhubungan dengan fisik dan program pembinaan yang berkaitan dengan mental dan spiritual Warga Binaan, yakni peribadatan dan bimbingan keagamaan.
Sebagaimana yang dilakukan Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Wonreli, Aty W Iwamony bersama para staf, yang secara langsung mengawasi proses pembinaan yang berjalan di Lapas.
Seperti yang dikemukakan Iwamony, Kamis (4/5/2023) program pembinaan kemandirian yang sementara berjalan di Lapas Wonreli ini dilakukan semenjak awal tahun 2020 lalu, yang diawali dengan perkebunan sayur.
Menurutnya,“Hal ini yang mendobrak semangat kami untuk terus berinovasi meningkatkan program pembinaan,” ungkapnya.
Dikatakan, peningkatan program pembinaan yang dilakukan, juga meningkatkan setoran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun ini sebesar Rp. 1.020.000,-
“Saya sangat mengapresiasi semangat dan kinerja Warga Binaan, karna dengan kerja keras mereka, maka penyetoran PNBP melebihi target,” tambah Iwamony.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Lapas Kelas III Wonreli, Christy J Thenu. Menurutnya, kualitas produk Warga Binaan Lapas Wonreli juga tidak kalah saing dengan produk – produk masyarakat.
“Saya bangga dengan Warga Binaan Lapas Wonreli, meskipun berada di daerah terluar dan berada di jeruji besi, akan tetapi semangat bekerja dan berinovasi tidak ketinggalan dengan masyarakat maupun UPT lainnya. Semoga setiap program pembinaan yang diberikan juga menjadi bekal ketika kembali ke keluarga dan masyarakat,” pungkas Thenu. (K-07)
