Namrole – Bupati Buru Selatan (Bursel) Safitri Malik Soulisa, diminta mencopot Remon Solissa dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Leksula berlokasi di Desa Waehaolon, Kecamatan Leksula.
Pasalnya, selama bertugas yang bersangkutan lebih banyak meninggalkan tugasnya sebagai pimpinan di sekolah, akibatnya proses belajar mengajar di sekolah tersebut sering terganggu dan berjalan tidak maksimal sebagaimana diharapkan.
Tokoh masyarakat Desa Waehaolon yang enggan namanya di publikasikan kepada Kabaresi.com, Senin (14/2/2022) mengatakan, kondisi sekolah dengan proses belajar mengajar seperti itu, menimbulkan keresahan di kalangan para guru, orang tua murid dan masyarakat di Desa tersebut.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi di sekolah tersebut. Bagaimana nasib masa depan anak-anak kami yang sedang menuntut ilmu di sekolah tersebut, karena proses belajar mengajar tidak berjalan maksimal sebagaiaman yang diharapkan,” ujarnya.
Menurutnya, para guru tidak bisa berbuat banyak walaupun Kepala sekolah sering meninggalkan tempat tugas berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
“Sebagai guru bantu, mereka tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa diam saja dan saat ditanyakan, mereka (guru, red) berdiam diri dan tidak mau memberikan jawaban atau tanggapan soal ketidak hadiran kepala sekolah,”tambahnya.
Karena itu, Bupati Bursel Safitri Malik dan Wakil Bupati Gerson Silsily, diminta untuk segera mencopot Kepala sekolah yang malas-malasan seperti itu dan diganti dengan yang lain, sehingga proses belajar mengajar di sekolah tersebut bisa berjalan normal dan pendidikan anak-anak kami akan semakin baik ke depannya.
“Harapan kami cuma satu, yakni agar kualitas pendidikan di sekolah itu tindak tertinggal dari sekolah lain di Negeri Lolik Lalen Fedak Fena, dan dapat bersaing dengan Kabupaten/Kota se Maluku,”harapnya. (K-11)
