Piru– Pemda Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB0 telah melakukan penanganan darurat atas dua bencana alam yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi beberapa hari lalu, yakni bencana Longsor di Negeri Hukuanakotta, Kecamatan Inamosol, dan putusnya jalan penghubung Trans Seram di Negeri Sahulau, akibat meluapnya Kali Waimala, di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten SBB.
Sekretaris Daerah (Sekda) SBB Alvin Tuasuun yang dihubungi media ini lewat chat WA-nya, Minggu (17/7/2022) menyatakan, untuk persoalan bencana tanah longsor di Negeri Hukuanakotta, sejak Jumat, (15/7/2022) Dinas Sosial Kabupaten telah menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk pengungsi di Desa Hukuanakotta.
Sementara untuk Bencana Banjir yang menyebabkan meluapnya kali Mala sehingga memutuskan jalur utama jalan Trans Seram, Pemda SBB bersama Balai Wilayah Sungai dan Jembatan ( BWS) Maluku dan Maluku Utara telah membangun jembatan Darurat.
“Paling lambat hari Selasa, (19/7/2022) jalur jalan Trans Seram sudah bisa dilalui kembali,” ujar Tuasuun.
Informasi yang dihimpun media ini, putusnya jalan Trans Seram itu terjadi sejak Sabtu, (16/7/2022), Kejadian ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan meluapnya Kali Waimala, Negeri Sahulau, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten SBB dan mengikis lapisan tanah di sekitar kali tersebut, sehingga memutuskan jalan penghubung Kabupaten SBB dan Malteng tersebut.
Sementara Camat Elpaputih, Boy Corputty, yang dikonfirmasi menyebutkan, putusnya jalan penghubung tersebut terjadi di Kabupaten SBB bukan Maluku Tengah, seperti yang diberitakan sebelumnya.
“Untuk kali Waimala, putus ujung jembatan arah barat, seperti dalam beberapa vidio yang beredar, perlu diklarifikasi bahwa jembatan putus terjadi di petuanan Kecamatan Elpaputih, Kabupaten SBB, bukan Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Malteng,” akuinya.
Corputty juga menambahkan, selain terjadi banjir yang memutuskan jalur jalan Trans Seram, juga terjadi robohnya pohon besar yang menutupi jalur jalan Trans Seram di Pombatu.(K-08)
