Diduga, Jakaria Tueka Kepala SD LKMD Laala, Beli Ijasah Untuk Jadi PNS

by -156 views
Foto Ilustrasi

Piru – Diduga ada sekitar 50-an pegawai di wilayah kecamatan Huamual,  kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) membeli ijasah untuk jadi PNS,  termasuk Kepala SD LKMD Laala, Jakaria Tueka.

Diketahui, kasus ini muncul ke publik berawal dari pernyataan Kepala SD Negeri Tanah Goyang, Alwan Silehu seperti yang diberitakan media ini, Selasa (14/3/2023) lalu.

Saat itu Silehu yang dikonfirmasi melalui telpon seluler, terkait tudingan sejumlah guru SD Negeri Tanah Goyang, desa Lokki, kecamatan Huamual, yang merasa kecewa dengan sikapnya yang tertutup terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah tersebut.

Anehnya, saat itu Silehu tidak menjawab apa yang sedang di tanyakan oleh wartawan, Ia malah menyebutkan tentang guru yang mengunakan ijasah beli untuk jadi PNS. Bahkan meyebutkan nama Jakaria Tueka sebagai salah satu guru yang menggunakan ijasah D2 STAIN Ternate tersebut.

Dalam percakapan di telepon saat itu, Silehu terkesan panik, sehingga muncul kalimat lain, “Kenapa beta yang harus di kejar, kenapa bukan oknum guru yang menggunakan ijasah beli yang harus di kejar ?,” tanya-nya.

Kemudian Silehu menyampaikan, “Jangan beta bongkar, beta tau ada guru yang jadi pegawai pakai ijasah beli,” ucapnya geram.

Sumber media ini di SD Negeri Tanah Goyang menyebutkan, kepanikan Silehu itu mulai nampak setelah ada kabar bahwa dirinya akan digantikan dari jabatan kepala sekolah oleh Jakaria Tuaeka, padahal kabar tentang pergantian itu juga belum pasti.

Menurut sumber tersebut, sebelumnya Jakaria Tuaeka pernah menjadi Kepala di SD Negeri Tanah Goyang. “Saat itu Ia diangkat oleh Kepala Dinas Nane Putuleihalat, namun sekitar delapan bulan kemudian, Ia (Tuaeka) di gantikan oleh Alwan Silehu,” ungkapnya kepada media ini, melalui telepon seluler, Rabu (5/4/2023).

“Waktu itu Silehu masuk dan menggantikan Tuaeka sebagai kepala sekolah, dan saat itu kami semua juga kaget, apalagi Tuaeka kembali menjadi guru bantu/guru bawahan. Dan  beberapa bulan kemudian, Ia (Tuaeka) dipindahkan oleh dinas Pendidikan SBB ke SD LKMD di dusun Laala sebagai kepala sekolah,”ujarnya.

Jadi,”saat itu sudah ada unsur ketidak senangan diantara mereka berdua,”tambahnya.

Menanggapi kasus penggunaan ijasah beli untuk jadi PNS tersebut, sejumlah guru di kabupaten SBB minta pihak kepolisian, dalam hal ini Polres SBB untuk usut dan menungkap kasus tersebut agar menjadi terang benderang, siapa-siapa saja oknum guru yang menggunakan ijasah beli untuk PNS di kabupaten SBB, sebelum kami sendiri yang akan melaporkannya ke Polda Maluku, sekaligus mem-viralkan kasus ini di berbagai media sosial, sehingga bisa diketahui berbagai pihak sampai tingkat nasional,” ujar mereka.

Mereka juga mempertanyakan sikap Silehu yang dinilai sebagai sikap pengecut, karena itu Polres SBB di desak untuk periksa Silehu terkait ijasah beli, sekaligus kasus dana BOS di SD Negeri Tanah Goyang yang nilainya mencapai ratusan juta tersebut.

“Kitakan sama-sama pegawai, kalau ada massalah dengan anda, yah hadapi saja dengan baik, tidak perlu membuka aib orang lain, seakan anda itu paling benar. Sebenarnya ada apa sampai anda itu membenci kepada teman-teman guru sendiri, kalau anda tidak gelapkan dana BOS, ya tinggal dijawab saja dengan baik, bukan melebar sepeti itu,” tambah mereka.

Dinas Pendidikan kabupaten SBB juga di desak untuk segera menyikapi kasus penyelewengan dana BOS di SD Negeri Tanah Goyang yang nilainya mencapai ratusan juta tersebut.

“Dinas Pendidikan kabupaten SBB harus segera menyikapi kasus dana BOS di SD Negeri Tanah Goyang dan kasus ijasah beli tersebut, sehingga pendidikan di sekolah tersebut dan di wilayah Huamual bisa berjalan dengan baik, terutama terhadap oknum guru yang menggunakan ijasah beli untuk jadi PNS yang di sebut oleh Silehu tersebut,” tambah mereka. (K-09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *