Ambon – Dana Alokasi Khusus (DAK) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) provinsi Maluku tahun Anggaran 2019, diduga bermasalah.
“Dana DAK tahun Anggaran 2019 untuk SMA dan SMK mengalami pemotongan sebesar 10 persen per-sekolah atas perintah melalui orang/pejabat kepercayaannya,”ungkap sumber media ini di kantor itu, Selasa (17/9/2019).
Bahkan sebelumnya sejumlah kepala SMA dan SMK yang enggan namanya disebutkan kepada media ini juga menyebutkan hal yang sama. Namun karena tidak berdaya, mereka mengaku tak bisa berbuat apa-apa dan hanya menurut saja, karena kwatir dana DAK tersebut akan dipindahkan ke sekolah lain.
Masih menurut sumber yang sama, tidak diketahui dengan jelas alasan pemotongan tersebut dan dana yang dipotong diperuntukan untuk kepentingan apa.
“Praktek seperti itu juga sudah berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya dan selalu dilakukan oleh orang/pejabat kepercayaan kadis,” tambahnya.
Kadis Dikbud Maluku, M Saleh Thio saat akan dikonfirmasi, Selasa (17/9/2019) tidak berada di kantornya, karena sedang berada di luar daerah, begitu juga kepala bidang SMK Gatot Sihabudin.
