Jakarta – Media Online Indonesia (MOI) Indonesia di Jakarta mendeklarasikan Gerakan Tolak Hoax, Radikalisme dan Intoleransi. Deklarasi tersebut sebagai komitmen mengkampanyekan gerakan anti hoaks yang cenderung memecah belah bangsa.
“Kami mengajak semua media online untuk bersama sama melawan Hoax dan Radikalisme,”ungkap Marsda TNI Rus Nurhadi, deputi 7 bidang Komunikasi, Informasi dan Aparatur, kantor Menko Polhukam, pada pembukaan Seminar dan Deklarasi di Convention Hall Kemensos, jalan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).
Seminar dan Deklarasi dihadiri Pimpinan Redaksi, Jurnalis Media Online dan LSM, di antaranya LSM LIRA yang dipimpin Ketua umumnya, DRS HM, Jusuf Rizal , SE.,M.Si.
Dengan Topik Peran Media dan Civil Society Organization (Ormas/LSM) dalam memerangi Hoaks ( Berita Bohong), Radikalisme dan Intoleransi pada pemerintahan Joko Widodo – KH, MA’Ruf Amin 2019-2024.
Sementara itu, Ketua Umum Media Online Indonesia (MOI) Rudi Sembiring mengatakan, seminar dan deklarasi saat ini jumlah pemakai media sosial di Indonesia berada di urutan ke 6 di dunia.
Menurutnya, hadirnya Media Online Indonesia (MOI) sebagai salah satu wadah penyaluran bagi mereka yang ingin mendirikan perusahaan media online, yang bisa di pertanggungjawabkan. “Kita akan mekakukan verifikasi internal anggota MOI, yang saat ini berjumlah 356 di Jakarta, sedang untuk seluruh Indonesia dari data Menkom Info sebanyak 44.000 media online dan DPP MOI menargetkan 1000 Perusahaan Media Online akan berdiri pada tahun 2020,”tandas Rudy.
Ditambahkan, DPP Media Online Indonesia (MOI) akan melakukan pendaftaran menjadi konstituante Dewan Pers dan kemudian akan melakukan peningkatan mutu SDM jurnalis dengan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).