Ambon – Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2023 tingkat provinsi Maluku, yang awalnya di jadwalkan tanggal 22 Juni 2023, di mundurkan ke tanggal 27 Juni 2023, karena ada beberapa kegiatan yang belum rampung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Drs Roy C Siauta, M.Si mengatakan, rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia ini, diantaranya kegiatan bersih pantai yang berlangsung, Rabu (14/6/2023), yang di fokuskan di pantai sekitar jembatan merah putih desa Galala dan pantai negeri Rumah Tiga.
“Hasilnya sampah yang berhasil diangkut sebanyak 3 ton 722 Kg, terdiri dari sampah plastik sebanyak 1 ton 29 Kg dan sampah non plastik 2 ton 693 Kg,”ujarnya.
Selain itu, hari ini, Kamis (15/6/2023), dilakukan sosialisasi persampahan kepada masyarakat, pelaku usaha di Kota Ambon, yang difokuskan di dinas Lingkungan Hidup.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi, dan memberikan pemahaman serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha, sehingga mereka bisa melakukan pengelolaan sampah itu sejak dari sumbernya.
Hal itu tambah Siauta, sejalan dengan kebijakan strategi daerah, bahwa memang sampah itu harus dikelola mulai dari sumbernya.
Dalam hal ini, sumber yang dimaksud adalah kegiatan investasi dan masyarakat. “Contohnya, perhotelan dan sebagainya. Nah dari situ sudah harus di pilah mana sampah plastik dan mana sampah organik, sehingg bisa dikelola secara baik dari sumber,”kata Siauta.
Jadi,“Kalau dulu kebijakan pengelolaan sampah itu mulai dari TPA, namun saat ini sudah berbeda kebijakan dan strategis pengelolaannya,”ucapnya.
Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan setelah ini hal ini bisa diterapkan di tempat usaha itu berlangsung dan lingkungan masyarakat, sehingga tidak ada lagi tumpukan dimana-mana, sebab itu bukan lagi menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi menjadi tanggung jawab bersama.
“Artinya, kalau bicara persampahan, pencemaran dan kerusakan, tanpa ada kerjasama dan dukungan satu dengan yang lain, masyarakat atau stakeholder atau pelaku usaha dan pemerintah, maka itu jalan tetapi tidak maksimal,”ucapnya.
Kegiatan berikutnya menurut Siauta, sesuai dengan kerjasama dengan salah satu LSM di Belanda, rencananya akan dilakukan pemasangan perangkap sampah atau litter traps di tiga muara sungai di Kota Ambon, yakni sungai Way Batu Merah, Way Batu Gajah dan Way Batu Gantung yang bertepatan dengan peringatan hari lingkungan hidup sedunia, yang akan diresmikan oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Dengan adanya litter traps ini ujar Siauta, diharapkan bisa menjawab salah satu penanganan sampah yang masuk ke teluk Ambon dari beberapa sungai di Kota ini selama ini.
“Tujuan sebenarnya pemasangan litter traps ini, bukan berarti masyarakat bisa dengan seenaknya membuang sampah ke sungai, karena sungai itu media atau tempat buang sampah, tetapi seharusnya dengan berdirinya litter traps itu dapat menggugah kesadaran masyarakat, agar tidak lagi membuang sampah ke sungai,”tambahnya.
Sementara itu menghadapi kondisi cuaca saat ini, “Kami terus berbenah, yakni lewat peawai/ASN dinas Lingkungan hidup provinsi Maluku, kami memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat di lingkungan masing-masing, untuk jangan membuang sampah pada saat hujan, karena dengan kondisi sampah yang berserakan di musim hujan ini, dapat menyumbat selokan-selokan maupun aliran sungai,”tutup Siauta. (K-07)