Piru -Tim relawan Kemanusiaan Radar Bogor, Jawa Barat mendatangi lokasi pengungsian terdampak gempa, tepatnya warga Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), di daerah pengunungan, Sabtu (5/10/2019).
Tim yang dimpin Benny Irawan tersebut, terdiri dari tenaga dokter dan para medis, masing-masing dr Suparno dari dinas Kesehatan Kaupaten Bogor, Monica dari PMI Kabupaten Bogor dan Yusdika dari Puskesmas Cigudeg Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Didampingi pejabat Kepala Desa Hatusua, Ny Heiddy Linda Hattu, S,Pd dan tokoh masyarakat setempat, tim relawan Radar Bogor tersebut memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi dari tenda ke tenda selama tiga hari.
Kepada media ini, dr Suparno mengaku, kedatangan mereka di Maluku sudah terlambat atau tiga hari pasca gempa magnitudo 6,5. Kendati terlambat, Suparno katakan, pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengungsi.
“Dalam memberikan pelayanan, kami sedikit kesulitan mengingat lokasi pengungsian bukan terfokus di satu titik, tetapi berada di sejumlah titik di daerah pegunungan,”ujarnya.
Dia mengaku, stok obat yang kami bawa untuk membantu saudara kami di Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB, cukup untuk tiga hari, sementara penyakit yang diderita para pengungsi diantaranya, Ispa, malaria, deman pada anak dan asam urat.
Sementara itu, Pejabat Kepala Desa Hatusua Ny Heiddy Linda Hattu, S,Pd mengatakan, jumlah pengungsi Desa Hatusua sebanyak 400 kk atau 1000 jiwa lebih, tersebar di sejumlah titik pengungsian di pegunungan, karena saat terjadi gempa hari pertama masyarakat Desa Hatusua semuanya panik dan lari cari tempat aman di gunung akibat kuatir terjadinya tsunami pasca gempa tersebut.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada tim relawan kemanusian Radar Bogor, atas kepedulian dan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pengungsi warga Desa Hatusua.