Namlea – Pejabat kepala Desa Masarete, Kecamatan Teluk Kaiely, Kabupaten Buru, Ahmad Belatu, mengancam Dua wartawan yang keseharian bertugas di Kabupaten Buru, dengan menggunakan golok/parang.
Kedua wartawan tersebut yakni, Sarbin Kalidupa wartawann Media Online Bratapos.Com dan Hasan Assagaf wartawan Media Online,Hanter.Com.
Kepada media ini, kedua wartawan tersebut, Jumat (14/2/2020) menjelaskan, “Peristiwa yang terjadi hari Kamis sore tersebut, saat keduanya mendatangi sang pejabat Kades dikediamannya di kota Namlea, untuk melakukan konfirmasi terkait pembayaran uang lampu jalan untuk Desa Masarete, yang pengadaannya melalui kontraktor. Mengingat sebelumnya, bendahara desa yang dikonfrimasi melalui telepon selurernya mengaku, uang pembayaran ke lima buah lampu jalan tersebut sudah diserahkan kepada pejabat Kades untuk diteruskan kepada pihak kontraktor. Namun, bukti pembayarannya belum diterima dari pejabat Kades,”ungkap keduanya.
Selanjutnya kata mereka, kepada kami yang saat itu didampingi pegawai staf PT Cahaya Indonesia, pejabat Kades Ahmad Belatu menjelaskan bahwa, dari lima buah lampu tersebut, tiga diantaranya sudah di bayar ke pihak PT Cahaya Indonesia dan sisa dua buah lampu lainnya, adalah milik perusahan tersebut dan akan di bayar kemudian di tahun 2020. Dan setelah terjadi tanya jawab diantara mereka, setelah suasana menjadi panas dan menimbulkan amarah, akhirnya sang pejabat kades naik pitam dan memukul meja kaca sehingga berhamburan ke lantai. Bukan hanya sebatas itu, sang pejabat kades
Kades dengan suara lantang mengatakan, kamong tunggu di situ, dan beberapa detik kemudian dirinya dapur dan keluar dengan golok/parang,” ujar mereka menambahkan.
Karena merasa terancam, kedua wartawan media Online dan staf perusahaan yang bersama mereka berusaha untuk untuk menghidar dari amukan sang pejabat Kades yang mengunakan parang.