Namrole – Bupati Buru Selatan (Bursel), Dr Hi Tagop Sudarsono Soulissa, SH meresmikan rumah sakit pratama Raja Latubau Soel Fogi, ditandai pengguntingan pita oleh ketua TP PKK kabupaten Bursel, Hj Safitri Malik Soulissa.
Rumah Sakit yang dibangun dengan APBN 2018 tersebut, dilengkapi ruang administrasi/kantor, instalasi Gawat Darurat (IGD), poliklinik, ruang farmasi, rekam medik, ruang operasi, ICU, ruang radiologi, ruang anak.
Dalam sambutannya Bupati Soulissa mengatakan, kehadiran rumah sakit tersebut besar manfaatnya dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat Bursel, khususnya di bagian barat kabupaten tersebut, sehingga benar-benar diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah itu.
“Kehadiran rumah sakit tersebut, sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat di bagian barat kabupaten Buru Selatan,”ujar Bupati.
Bupati mengaku, “Sebetulnya proyek pembangunan rumah sakit itu diperuntukan untuk kabupaten Sumbawa-NTB, namun dengan pejuangan dengan melalui lobi-lobi, akhirnya proyeknya dipindahkan/dialihkan ke kabupaten Buru Selatan,”ungkapnya.
Terkait akses ke rumah sakit tersebut, Bupati berjanji di pertengahan tahun 2020 ini, akan dibangun jalan yang yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada, guna menghubungkan kota kecamatan Kepala Manadan-Biloro dengan desa Fogi, lokasi rumah sakit tersebut, sehingga dapat mempermudah/memperlancar arus lalulintas orang/pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Saat peresmian, Bupati Soulissa menyerahkan bantuan mobil ambulance kepada Plt direktur rumah sakit, Usrid Tasijawa untuk operasional rumah sakit, untuk memperlancar pelayanan kepada masyarakat/pasien.
“Saya berharap, ambulance tersebut dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan kepada masyarakat/apsien, bukan untuk kepentingan pribadi,”tegas Bupati.
Sementara itu, Kepala dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kabupaten Buru Selatan, Ibrahim Banda, MM kepada media ini menjelaskan, rumah sakit tersebut akan ditangani dua dokter umum dengan 20 tempat ridur.
“Lahan lokasi rumah sakit tersebut, merupakan hibah dari Raja/kepala desa Foki seluas tiga hektar,”jelasnya.
Mengingat rumah sakit tersebut saat ini belum ada aliran listrik dan air bersih, Ibrahim Banda mengaku hal itu akan dipenuhi dalam waktu dekat ini, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.