Petani Sawah di Buru Mengeluh, Hasil Panen Tidak Menutupi Biaya Olahan

by -156 views

Namlea – Sejumlah Petani sawah basah yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di dataran Waeapo-Kabupaten Buru, mengeluh akibat hasil panen tahun 2020 sangat merosot dan tidak menutupi biaya olahan.

Pasalnya, terjadi penurunan yang mencolok, “Dalam musim tanam padi di lahan basah selama ini, biasanya tiap tahun dilakukan sebanyak tiga kali dengan hasil panen yang cukup baik, sementara untuk pengolahan akhir tahun 2019 dan tahun 2020 ini, hasil panennya yang tidak mencukupi biaya pengolahan, baik itu untuk sewa alat mensin pembajak, mesin potong padi, pupuk, maupun obat pembasmi hama dan biaya sejumlah peralatan lainnya,”ungkap Mas Jito dan Mas Ican, petani Waeapo di sela- sela kegiatannya di Unit II Desa Wanareja, Kecamatan Waeapo, Minggu (29/3 2020).

Menurut mereka mencotohkan, hasil panen akhir tahun 2019 dan bulan Maret 2020, hasil panen sawah seluas 1,5 hektar, hanya mencapai 2 Ton gabah kering giling, sementara sebelumnya mencapai 4 ton gabah kering giling untuk sekali panen. “Kami dihadapkan dengan musim paceklik/gagal panen, karena musim panas di akhir tahun 2019 lalu,”ujar mereka.

Dikatakan, hal itu terjadi karena susah mendapat air untuk bisa mengairi sawah atau ladang, termasuk sulitnya  mendapat pupuk dan obat yang dibutuhkan. “Kalaupun itu bisa dapat, harganya cukup mahal, termasuk air yang mengairi sawahpun tidak lancar, karena saluran drainase-nya tidak lancar atau tersendat-sendat, sehingga untuk tambahan air diambil dari bantuan sumur yang ada di ladang,”tegasnya.

Anehnya, sejauh ini tidak ada perhatian pemerintah kabupaten, baik itu untuk subsidi pupuk dan obat-obatan, mesin pengolahan sawah maupun mesin rontok padi. Kalaupun untuk sewa mesin rontokan padi, terpaksa kami harus mengeluarkan uang sebesar 1.600 ribu rupiah per-hektar,”tambah mereka.

Dengan kondisi seperti ini kata mereka, petani akan merugi karena hasil panen tidak mencukupi biaya dikeluarkan. Untuk itu diperlukan perhatian serius pemkab Buru, sehingga kedepan hasil produksi petani bisa meningkat dan mencapai hasil yang diharapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *