Piru, Kabararesi.com – Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, Dany Pattipeilohy menyerahkan bantuan pengembangan usaha ekonomi produktif desa penyangga di sekitar kawasan konservasi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kamis (26/11/2020).
Penyerahan yang berlangsung di lantai 3 kantor Bupati SBB tersebut, diterima oleh desa Kaibobu, Eti, Luhu, Ariate dan desa Waisala serta dusun pulau Osi, disaksikan Sekda kabupaten SBB, Mansur Tuharea, SH.
Dalam sambutannya Kepala BKSDA Maluku, Dany Pattipeilohy mengatakan, ada sejumlah kawasan konservasi di kabupaten SBB sangat potensial yang akan dikelola maksimal dalam 10 tahun dan minimal dalam 5 tahun sebagai kawasan wisata.
Diantaranya, pulau Kasa dan pulau Marsegu, untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata dengan melibatkan masyarakat setempat.
Sebab katanya, pengembangan kawasan wisata itu membutuhkan kreativitas dan butuh sesuatu yang baru, yang berangkat dari masyarakat dan untuk masyarakat.
“Terkait itu kami akan minta bantuan dari kementrian,”ungkap Pattipeilohy.
Ini sangat penting katanya, sebab konservasi itu jangan dilihat sebagai larangan atau penghalang, tetapi kedepan jika ada masalah kita akan selesaikan.
Jadi konservasi itu tidak identik dengan penegakan hukum dan itu dapat kita hindari, dalam pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) di kabupaten SBB ke depan,”jelas Pattipeilohy.
Sementara itu, Bupati SBB Yasin Payapo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Mansur Tuharea, SH mengatakan, pemerintah dan masyarakat kabupaten SBB merasa sangat bahagia dengan kedatangan kepala BKSDA Maluku, khususnya dalam kaitan dengan penyerahan bantuan pengembangan usaha ekonomi produktif bagi desa-desa penyangga di sekitar kawasan konservasi di Kabupaten SBB.
Untuk itu atas nama masyarakat, Bupati Payapo menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sangat besar atas segala bentuk bantuan yang diberikan, agar bisa bermanfaat bagi masyarakat di kabupaten ini. (JS)
