Piru – Lokasi pengungsi di hutan Negeri Kamal, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), mendapat kunjungan rombongan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis siang (19/12/2019), dalam acara hiburan untuk dukungan psikososial bagi warga yang telah mendiami lokasi pengungsian selama tiga bulan lebih.
Sebanyak 60 kepala keluarga (KK) dari sejumlah titik, melewati hutan yang cukup jauh untuk berada di lokasi itu, untuk mengikuti acara yang difasilitasi BPBD Kabupaten SBB, dengan mendirikan tenda ukuran besar dan yang didukung pengeras suara dan bingkisan.
Acara hiburan seperti bernyanyi bersama anak-anak, dimeriahkan bersama komunitas Perkumpulan Artis Film Indonesia (PAFINDO), diantaranya Glow Rossa, Roby Bo’, Yeny Ermella, dan Wina Marrino serta Relawan Aliansi Kapitan Maluku.
Sementara ibu-ibu di pos pengungsian bersama komunitas Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LAPPAN), melakukan kegiatan penguatan perempuan dan latihan relaksasi mengurangi stress.
Direktur Penanganan Pengungsi BNPB, Johny Sumbung saat memberikan sambutan, berpesan agar anak tetap tegar dan menjaga kesehatan serta kebersihan selama di pengungsian. “Anak-anak tetap kuat ya, dan jaga kesehatan dan kebersihan,”pesan Johny.
Sedangkan Direktur Yayasan LAPPAN Baihajar Tualeka, yang mendampingi para Ibu mengungkapkan, berbagai permasalahan yang ditemui, yakni sebagian ibu-ibu menuturkan, masih ketakutan karena gempa masih terjadi.
“Awalnya mereka kuatir akan terjadi tanah retak, ketakutan akan tsunami terjadi. Namun ibu-ibu senang bisa ikuti kegiatan relaksasi dan penguatan, untuk memotivasi mereka agar lebih produktif dalam suasana seperti dialami sekarang,”jelas Baihajar.
Tidak hanya anak-anak yang antusias selama mengikuti kegiatan tersebut, ibu-ibupun dengan semangat mengikutinya sampai selesai.
Selama kurang dari tiga jam acara berlangsung meriah dan diakhiri dengan pemberian bingkisan kepada anak-anak. Sementara status darurat transisi ke pemulihan masih berlaku di Kabupaten SBB hingga Januari 2020, pasca gempa 26 September lalu.
