Dobo – Antisipasi penyebaran Covid-19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru membetuk tim bersama Organisasi Kepemudaan (OKP), Organisasi Mahasiswa, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM).
Untuk itu, Kepala BPBD Aru, Hendrik Ngutra melakukan pertemuan di Aula BPBD yang juga sekertariat Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Aru, Kamis (23/04/2020).
Tujuan pertemuan tersebut, untuk membentuk tim terpadu/bersama untuk melakukan sosialiasi dan pencegahan Covid-19 di masyarakat, dihadiri unsur PWI, GMKI, GMNI, HMI, GAMKI, AMGPM, dan Lembaga Adat.
Kepala BPBD Aru, Hendrik Ngutra mengatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, Bupati sebagai ketua Gustu Covid-19 Kabupaten Aru minta untuk libatkan OKP dan elemen masyarakat lainnya.
“Pembentukan tim terpadu/bersama tersebut merupakan keinginan Bupati sebagai Ketua Gustu Penanganan Covid-19 Kabupaten Aru, untuk melibatkan semua pihak untuk mencegah penyebaran Covid-19,”ungkapnya.
Terkait itu, “Kami ajak OKP, Ormas dan LSM serta organisasi profesi dalam tim Gustu penanganan Covid-19, untuk satukan konsep guna mencegah penyebarannya di masyarakat,”ujar Ngutra.
Dia katakan, bencana nasional adalah urusan bersama, sehingga diharapkan tim bersama ini dapat mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar tetap hidup bersih.
“Kita memberikan edukasi kepada masyarakat agar hidup bersih dan sehat, disamping mengikuti anjuran dan himbauan pemerintah seperti social distancing dan phycikal distancing,”jelas Ngutra.
Menurutnya, tim terpadu ini akan bekerja 12 kali dalam satu di berbagi tempat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pakai masker, jaga jarak, jaga kesehatan dan lainnya.
Diakuinya, saat ini masih ada mis komnukasi antara BPBD dan Dinas Kesehatan, terkait data yang dimiliki. “Seperti 3 ODP baru didapatkan dari Dinas Kesehatan pada Rabu kemarin,”ujarnya.
Langkah awal, “Kita akan sosialisasi dan penyemprotan disinfektan di berbagai tepat pemukiman penduduk dan gedung perkantoran, sementara untuk tempat karantina, SMPN 1 akan jadi tempat untuk karantina mandiri bagi para pendatang dari zona merah,”tambahnya. (Dedi Weusa)