Namlea – 9 Orang Dalam Pemantauan (ODP) asal Kabupaten Buru, yang merupakan pelaku perjalanan dari luar daerah, pada saat menyelesaikan masa karantina-nya dan kembali dilakukan Rapid Test, hasilnya 8 dinyatakan negatif, sedangkan 1 lainnya masih positif.
Juru bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim, saat dikonfirmasi wartawan, Senin malam (27/4/2020) menjelaskan, awalnya 8 dinyatakan positif setelah di rapid test, namun setelah dikarantina dan mendapat pelayanan kesehatan yang baik, maka hasil swabnya jadi negatif, sedangkan 1 orang masih positif.
Ditambahkan, tim Satgas covid-19 Kabupaten Buru kembali melanjutkan tracking kepada rekan- rekan pasien 01 yang tinggal di Kecamatan Fenaleisela, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Waplau, Kabupaten Buru.
“Dari 4 Orang yang diperiksa kata Nani Rahim, 1 orang terindikasi positif dengan rapid test berinisal HT (20), saat tracking diwilayah kerja Puskesmas Waplau yang juga menjakau beberapa desa pedalaman di kecamatan Fenaleisela, 1 teman tracking yang sudah dicari sejak tanggal 22 April lalu, yang bersangkutan sedang berdiam di Desa Silewa, kecamatan Fenaleisela,”ujar Nani Rahim.
Ditambahkan, “HT warga Desa Wamlana, yang bermukim di di Desa Silewa dan salah satu adalah SN yang selama ini kami cari di kecamatan Lolongguba, ternyata juga bermukim di kecamatan Fenaleisela dan hasil rapid tes-nya terbaca negative,”ujarnya.
Saat ini kata Nani Rahim, HT masih berada dikampung tersebut, mengingat medan yang sulit untuk menjangkau kampung itu, maka perlu waktu untuk evakuasi ke Namlea, sehingga kami dari tim covid-19 Buru juga sudah berikan edukasi untuk melanjutkan karantina mandiri, sambil menunggu waktu jemputan oleh tim evakuasi ke penginapan Silta di Namlea,’tegasnya.
Nani Rahim menambahkan, saat berada di TKP, tim kesehatan dari Gustu covid-19 mengakui hanya mengambil sampel masing-masing orang sebanyak tiga CC, selanjutnya tim balik ke kantor untuk mengendapkan darah agar bisa menghasilkan serum. “Kami juga masih bernegosiasi waktu dengan tim dari Provinsi Maluku, karena saat ini banyak sampel dari Kabupaten/Kota yang masuk untuk diperiksa,”tambahnya.
“Serum inilah yang dipakai untuk periksa rapid test, hasilnya yang lain negatif sementara rapid test atas nama HT bereaksi terbaca positif, satgas tim Covid-19 Kabupaten Buru, belum mendapat kepastian kedatangan dari tim kesehatan Provinsi Maluku untuk menjawab para pasien baru yang rapid test-nya bereaksi positif,”tambah Nani Rahim. (AK/SW)